PENGANTAR AKUNTANSI

BAB VII
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG



7.1. Pengertian Perusahaan Dagang
Perusahaan Jasa lebih menekankan pada usaha menawarkan sebuah jasa bagi masyarakat / publik, misalnya akuntan, pengacara, arsitektur, atau jasa konsultasi lainnya. Mereka mendapatkan pendapatannya dengan menyediakan jasa sesuai bidangnya. Berbeda dengan perusahaan dagang yang mendapatkan pendapatannya melalui penjualan barang dagangan.

Perbedaan antara perusahaan jasa dan perusahaan perdagangan adalah tergambar pada laporan keuangannya. Di neraca, Perusahaan dagang memiliki persediaan barang dagangan, sementara perusahaan jasa tidak. Perbedaan lainnya di Laporan Rugi Laba. Contoh Laporan Rugi Laba (Income Statement) yang dipergunakan oleh perusahaan Jasa dapat dilihat pada gambar 17-1.


Laporan Rugi Laba (Income Statement) disebut juga single-step income statement dikarenakan hanya terdapat satu bagian dalam menjadikan suatu pendapatan bersih (net income). Perusahaan dagang memiliki lebih dari satu bagian dalam menyusun laporan Rugi Laba. Perusahaan dagang mendapat keuntungannya dengan menjual produk barang dagangannya, maka di Laporan Rugi Laba digambarkan uang yang diterima dari hasil penjualan barang dagangan dan biaya-biaya produk yang dijual. (Lihat gambar 17-2).


Sebenarnya ada banyak biaya yang harus dihitung dalam laporan Rugi Laba (Income Statement) dari pada gambar 17-2. Berikutnya tentang Biaya Operasional (operating expenses), dan itu diperinci menjadi biaya penjualan (Selling expenses) dan biaya umum dan administratif (General and administrative expenses) (lihat gambar 17-3).

a. Biaya Penjualan (Selling expenses) adalah biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan penjualan barang dagangan. Meliputi gaji personil penjualan, sewa tempat, uitlities, perbaikan dan perawatan, biaya kegiatan lainnya, biaya pengiriman barang (cost of shipping the merchandise to customers), dan biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan fungsi penjualan (sales function).

b. Biaya umum dan administratif (General and administrative expenses) adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan manajemen perusahaan. Secara umum meliputi gaji pimpinan perusahaan (executive), bagian Hukum (legal), bagian Personalia (human resources), dan bagian akuntansi (accounting department); hubungannya dengan pajak penghasilan; biaya

          Sebenarnya ada banyak biaya yang harus dihitung dalam laporan Rugi Laba (Income Statement) dari pada gambar 17-2. Berikutnya tentang Biaya Operasional (operating expenses), dan itu diperinci menjadi biaya penjualan (Selling expenses) dan biaya umum dan administratif (General and administrative expenses) (lihat gambar 17-3).

a. Biaya Penjualan (Selling expenses) adalah biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan penjualan barang dagangan. Meliputi gaji personil penjualan, sewa tempat, uitlities, perbaikan dan perawatan, biaya kegiatan lainnya, biaya pengiriman barang (cost of shipping the merchandise to customers), dan biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan fungsi penjualan (sales function).

b. Biaya umum dan administratif (General and administrative expenses) adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan manajemen perusahaan. Secara umum meliputi gaji pimpinan perusahaan (executive), bagian Hukum (legal), bagian Personalia (human resources), dan bagian akuntansi (accounting department); hubungannya dengan pajak penghasilan; biaya




pekerjaan (occupancy costs); fee umum dan biaya yang harus dibayar perusahaan. Seringkali perusahaan mendapat bunga dari perkiraan banknya (dikelompokkan ke dalam pendapatan lain-lain atau membayar pinjamanya yang tengah berlangsung maka di masukkan kekelompok biaya lain-lain (other expense). Biasanya dikelompokkan secara bersama setelah urutan pendapatan operasional. Apabila perusahaan memiliki beberapa sumber penerimaan (other income) dan biaya lain-lain (other expense)       Seringkali perusahaan mendapatkan bunga simpanan di bank, (dikelompokkan dengan other income) atau membayar bunga pinjaman (dikelompokkan dengan „„other expense). Biasanya pengelompokkan dalam posisi urutannya setelah pendapatan operasional. Apabila perusahaan memiliki sumber pendapatan lain (other income) dan pengeluaran lain-lain (other expense), dapat dikumpulkan dalam satu grup Gambar 17-4. Apabila terdapat banyak itemnya, seharusnya dibuat dalam bagian yang terpisah untuk setiap katagori, ini diperlihatkan dalam Gambar 17-5. Bilamana kita menambah pendapatan lainnya di pendapatan operasional dan mengurangi biaya lain-lain, digambaran tersebut disebut sebagai pendapatan sebelum pajak (income before taxes). Pengurangan akibat beban pajak disebut Net Income, Gambar 17-6 memperlihatkan keseluruhan tahap pembuatan format laporan Rugi Laba (Income Statement).




Apabila bagan tersebut dibandingkan dengan bagan perkiraan perusahaan jasa, maka akan terlihat adanya beberapa perbedaan. Dalam bagan perkiraan tersebut di atas, kelompok perkiraan aktiva dibagi menjadi kelompok aktiva lancar, investasi jangka panjang dan aktiva tetap. Demikian pula dengan kelompok Kewajiban. Kelompok perkiraan biaya dibagi menjadi Biaya Penjualan serta Biaya Administrasi dan Umum. Pembagian ke dalam kelompok-kelompok perkiraan yang lebih rinci tersebut akan memudahkan penyajiannya dalam laporan keuangan. Perkiraan baru yang muncul dalam bagan perkiraan adalah perkiraan Persediaan (Inventory) dan Pembelian (Purchase).

7.3. Jurnal Penyesuaian

Telah disebutkan bahwa suatu neraca saldo sebuah perusahaan belum tentu menyajikan saldo yang benar dan lengkap untuk semua perkiraan. Misalnya, pada akhir periode akuntansi sebuah perusahaan mungkin sudah harus mengakui adanya biaya, tetapi ternyata biaya tersebut belum dicatat oleh karena sistem biaya akuntansi dalam perusahaan belum memungkinkannya. Fungsi jurnal penyesuaian, dalam hal ini, adalah untuk membuat pekiraan-perkiraan yang ada dalam perusahaan mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, biaya, pendapatan dan modal yang sebenarnya.

Setiap jurnal penyesuaian akan berpengaruh paling tidak pada satu perkiraan neraca dan satu perkiraan perhitungan Rugi Laba dalam jumlah yang sama. Dengan demikian setiap ayat jurnal penyesuaian akan mengaruhi laba (rugi) bersih.
Bila dilihat dari pengaruhnya terhadap perkiraan Neraca dan laporan Rugi Laba, jurnal penyensuaian dapat digolongkan sbb:
a. Accrued Expenses / Biaya yang masih harus (ymh) di bayar
b. Jurnal penyesuaian yang mempengaruhi perkiraan biaya dan aktiva c. Accrued Revenue / Pendapatan ymh di terima
d. Unearned revenue / Pendapatan yang akan dihasilkan di masa yang akan datang


7.4. Jurnal Penutup (Closing Entry)

Setelah laporan keuangan dipersiapkan, tahap akhir dalam proses akuntansi adalah menutup pembukuan.       Hal ini dilakukan dengan cara membuat jurnal penutup. Jurnal penutup dilakukan terhadap semua perkiraan pendapatan dan perkiraan biaya, ditutup menjadi saldo zero (0). Perkiraan Pendapatan (income) dan perkiraan Biaya (expense) dikenal sebagai Perkiraan Sementara (Temporary accounts), sejak saldo perkiraan menjadi nol setiap tahun. Perkiraan Neraca (Balance sheet) dikenal sebagai Perkiraan Tetap (permanent accounts), sejak terjadi penyesuaian dalam perkiraan didalamnya dari tahun ke tahun.

Perkiraan Sementara yang terdiri dari perkiraan-perkiraan dan diantaranya Laporan Rugi Laba dan perkiraan Deviden dari Laporan Laba Ditahan (Statement of Retained Earnings). Laporan tersebut berdasarkan periode waktu sehingga perkiraan-perkiraan tersebut harus diclosing menjadi nol sehingga transaksi periode berikutnya dapat di bukukan tanpa bercampur dalam dua periode. Proses pembuatan jurnal penutup sangatlah sederhana: dengan mendebit seluruh perkiraan dengan perkiraan kredit dan men-kredit seluruh perkiraan dengan perkiraan debit.

(Secara rinci dapat dilihat di pokok bahasan Jurnal Penutup)


7.5.Jurnal Khusus

a.     Pengertian Jurnal Khusus

Siklus kegiatan perusahaan, apabila dihubungkan dengan perusahaan dagang, meliputi hal-hal sbb:
Menerima uang tunai dari pemilik sebagai setoran modal. Menerima uang tunai dari kreditur sebagai pinjaman.
Menanamkan uang tunai yang dipunyai dalam aktiva produksi, seperti misalnya tanah, gedung, kendaraan dan peralatan lain.



Menggunakan aktiva produksi untuk melakukan kegiatan usaha. Menjual barang untuk memperoleh pendapatan.
Menggunakan sebagian dana yang diterima untuk membayar kembali pinjaman kepada kreditur (berikut bunga) dan memberikan pengembalian kepada pemilik. Sebagian lagi diperginakan untuk kegiatan usaha berilkutnya.

b.     Siklus Perusahaan Dagang

Jurnal Umum
Bila transaksi yang harus dicatat jumlahnya banyak, jurnal umum kurang efisien Transaksi-transaksi bersifat homogen

Jurnal Khusus
Dirancang untuk transaksi-transaksi yang sejenis, sehingga akan banyak menghemat waktu, tenaga dan biaya.
Disediakan kolom khusus untuk beberapa jenis transaksi tertentu.
Setiap jurnal khusus dapat digunakan untuk mencatat satu jenis transaksi saja, sehingga memungkinkan pembagian tugas pencatatan kepada beberapa orang, karena dengan adanya pemisahan tugas/fungsi merupakan bagian dari pola pengendalian intern dalam departemen akuntansi/keuangan. setiap orang maka bertanggung jawab bagi tugas-tugasnya karena seseorang mungkin bertanggung jawab pada                                                                  bagian pencatatan transaksi di buku kas, sementara orang lain bertanggung jawab pada bagian penerimaan uang, sementara orang yang lain lagi bertanggung jawab pada pengecekan kegiatan pencatatan dan penerimaan kas. Pihak manajemen lebih menekankan bahwa tidak ada pegawai yang memiliki tanggung jawab ganda baik menerima kas maupun melakukan proses pencatatan.

c.     Macam-macam Buku Harian Khusus
Sesuai dengan kegiatannya, untuk sebuah perusahaan dagang, buku harian khusus yang perlu disediakan sbb:

7.          Buku Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal)

7.6. Jurnal Pembelian & Pengeluaran Kas (Cash Disbursements Journal)

7.6.1. Pembelian

Kegiatan pembelian dalam perusahaan dagang meliputi pembelian aktiva produksi, pembelian barang dagangan dan pembelian barang dan jasa lain dalam rangka kegiatan usaha. Pembelian dapat dilakukan secara kredit maupun tunai.

7.6.2. Jurnal Pembelian (Purchases Journal)

Buku harian ini dipergunakan untuk mencatat pembelian barang dagangan secara kredit.





7.6.3. Pembayaran

Pembelian akan selalu diikuti dengan pembayaran. Suatu pembelian harus dibayar tergantung pada syarat jual beli yang telah ditetapkan sebelumnya. Disamping untuk pembeliabarang dan jasa, perusahaan mungkin juga mengeluarkan uang untuk keperluan lain, misalnya membayar pinjaman atau mengembalikan kepada pemilik.

7.6.4. Jurnal Pembayaran (cash disbursements journal)

Buku harian ini dipergunakan untuk mencatat semua pengeluaran uang yang dilakukan oleh perusahaan, termasuk pembelian barang dagang tunai dan pembayaran hutang.



Sebagai ilustrasi, pada tanggal 3 Januari, perusahaan melakukan pembayaran menggunakan cheque # 134 pada Con Edison sejumlah $540, perusahaan Acme Suppl melakukan pembayaran menggunakan cheque # 135 sejumlah $235, serta pembayaran sewa property pada XYZ Properties sejumlah $4,500 dengan menggunakan cheque #136:
Pada pembayaran pada Con Edison dan ACME Supply, masuk dalam kelompok kolom Hutang Dagang (Accounts Payable) karena tagihan mereka telah kita terima sebelumnya dan telah dibukukan. Ketika tagihan dari Con Edison, telah dijurnal sebagai Utility expense 540 (Debit) dan (Credit) Accounts Payable 540.
Berlawanan dengan tagihan XYZ Properties tidak tercatatkan di kolom Accounts Payable sehingga dibukukan pada perkiraan biaya (expense) yang berhubungan.


7.7.     Jurnal penjualan dan Penerimaan Kas

7.7.1. Penjualan

Pada saat perusahaan menjual barang dagangannya, maka ia akan menghasilkan pendapatan. Jumlah yang dibebankan kepada pembeli untuk barang dagang yang diserahkan merupakan pendapatan perusahaan yang bersangkutan.

7.7.2. Jurnal Jurnal Penjualan (Sales Journal)

Buku harian ini dipergunakan untuk mencatat penjualan barang dagangan yang dilakukan secara kredit. Dalam buku harian ini akan terlibat perkiraan piutang dagang dan penjualan


7.7.3. Penerimaan Kas
Penjualan akan diikuti dengan penerimaan uang. Seperti halnya dengan pembelian, kapan suatu penjualan akan diterima uangnya, tergantung pada syarat jual beli yang telah ditetapkan. Disamping dari penjualan, perusahaan mungkin menerima uang dari sumber-sumber lain, misalnya setoran modal dari pemilik, pinjaman dari kreditur dan lain-lain.


7.7.4. Jurnal Penerimaan Kas ( cash receipts journal )
Buku harian ini dipergunakan untuk mencatat semua penerimaan uang, termasuk penjualan tunai dan penerimaan tagihan.


Contoh format dan soal jurnal penerimaan kas sbb:

Pada tanggal 2 Januari 2010, perusahaan menerima 3 cheque. Cheque # 1 (bernomor 3944) dari perusahaan ABC melakukan pembayaran berjumlah $1,000. Cheque # 2 (bernomor 1213) dari perusahaan DEF melakukan pembayaran berjumlah $2,500. Cheque # 3 (bernomor 989) dari perusahaan GHI sebesar $500 sebagai pembayaran Uang Muka (prepayment) pesanan. Jurnal Penerimaan Kas adalah sbb:


Transaksi pembayaran tersebut di atas pun di posting di subsidiary ledger untuk mengkontrol jumlah account menjadi lebih akurat

Komentar